Lompat ke konten

Berita

Lukisan Gua Misterius Gambarkan Hewan Punah 280 Juta Tahun Lalu

KOMPAS.com – Karoo, wilayah seluas lebih dari 390.000 kilometer persegi di Afrika Selatan, dikenal sebagai lanskap semi-kering yang menyimpan rahasia kehidupan purba. Di antara tanahnya yang terpanggang matahari dan bebatuan yang menonjol bak halaman buku raksasa, tersimpan kisah kehidupan yang jauh lebih tua dari zaman dinosaurus. Namun, penemuan baru-baru ini membuat para peneliti tercengang. Lukisan kuno di dinding gua Karoo mungkin menggambarkan dicynodont, makhluk mirip babi dengan paruh dan sepasang gading yang mengarah ke bawah—yang punah lebih dari 250 juta tahun yang lalu.

Lebih dari Sekadar Seni Sebelum ilmu geologi dan paleontologi berkembang, masyarakat San—yang juga dikenal sebagai /Xam—telah hidup berdampingan dengan lanskap Karoo. Mereka berkemah di dekat sumber air, melukis di dinding batu pasir, dan mewariskan cerita tentang makhluk mitos seperti ular bertanduk yang bisa memanggil badai. Lukisan-lukisan mereka, yang dibuat dari arang dan oker merah, menggambarkan kehidupan sehari-hari dan kepercayaan spiritual. Salah satu panel paling misterius adalah Horned Serpent panel, yang diperkirakan dibuat antara tahun 1821 hingga 1835. Dalam panel tersebut, tampak sosok panjang mirip buaya ramping namun dengan gading mencuat ke bawah—detail yang sangat tidak lazim bagi fauna Afrika modern. Makna kemerdekaan lintas generasi. Ceritanya ada di Kompas 80 Tahun Indonesia. Pre-order sekarang!

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Lukisan Gua Misterius Gambarkan Hewan Punah 280 Juta Tahun Lalu”, Klik untuk baca: https://www.kompas.com/sains/read/2025/06/12/191716623/lukisan-gua-misterius-gambarkan-hewan-punah-280-juta-tahun-lalu.

Kompascom+ baca berita tanpa iklan: https://kmp.im/plus6
Download aplikasi: https://kmp.im/app6

Aliran Seni Lukis Renaisans: Pengertian, Ciri, Sejarah, dan Contohnya

KOMPAS.com – Pernahkah kamu mendengar tentang Renaisans? Dalam dunia seni, Renaisans merujuk pada aliran seni lukis yang mencerminkan kebangkitan minat terhadap budaya dan seni klasik Yunani dan Roma. Inilah saat di mana seni lukis berkembang dengan cara yang sangat berbeda, mengutamakan akurasi proporsi tubuh manusia, perspektif yang lebih realistis, dan penggambaran emosi manusia yang mendalam. Untuk lebih memahaminya berikut penjelasan lengkap tentang aliran seni lukis reinasans!

Apa itu aliran seni lukis renaisans? Dilansir dari Tate, kata Renaisans berasal dari bahasa Perancis yang berarti “kelahiran kembali”. Era ini dimulai di Italia pada abad ke-14, dan kemudian berkembang pesat hingga ke seluruh Eropa. Adapun menurut Encyclopedia Britannica, aliran seni lukis Renaisans memfokuskan pada pemahaman mendalam tentang alam dan manusia. Apa kata generasi muda soal Indonesia Maju? Baca di Kompas 80 Tahun Indonesia. Pre-order sekarang! Artikel Kompas.id

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Aliran Seni Lukis Renaisans: Pengertian, Ciri, Sejarah, dan Contohnya”, Klik untuk baca: https://www.kompas.com/skola/read/2025/02/25/070000969/aliran-seni-lukis-renaisans–pengertian-ciri-sejarah-dan-contohnya.

Kompascom+ baca berita tanpa iklan: https://kmp.im/plus6
Download aplikasi: https://kmp.im/app6

Perjuangan Imam Chudori, Pelukis Jalanan Surabaya Bertahan dengan Kecintaan pada Seni

SURABAYA, KOMPAS.com – Di tengah hiruk-pikuk Kota Surabaya, Jawa Timur, ada seorang seniman lukis jalanan yang tetap setia dengan kuas dan serbuk pensil di atas kertasnya. Imam Chudori telah menghabiskan lebih dari dua dekade menawarkan jasa melukis potret tepat di depan Apotek Simpang di Jalan Gubernur Suryo. Tangannya terampil menghidupkan setiap detail wajah yang digambar menggunakan teknik serbuk pensil, menghasilkan karya lukisan yang mendetail dan realistis. Ia sejak kecil sudah menunjukkan bakat melukis. Namun, saat dewasa, ia mulai ragu apakah bakat tersebut bisa menjadi sumber penghidupan.

“Sempat mikir juga, kalau hanya melukis saja bisa berkembang atau tidak. Tapi akhirnya, saya tetap kembali ke bakat ini,” kata pria asli Surabaya itu kepada Kompas.com, Kamis (6/2/2025).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Perjuangan Imam Chudori, Pelukis Jalanan Surabaya Bertahan dengan Kecintaan pada Seni”, Klik untuk baca: https://surabaya.kompas.com/read/2025/02/07/082541178/perjuangan-imam-chudori-pelukis-jalanan-surabaya-bertahan-dengan-kecintaan.

Kompascom+ baca berita tanpa iklan: https://kmp.im/plus6
Download aplikasi: https://kmp.im/app6

Imam Chudori sempat mencoba pekerjaan lain sebagai buruh pabrik, tetapi pada akhirnya kembali ke dunianya. Ia terus mengasah bakatnya dengan mengunjungi pameran seni lukis. Setelah kemampuannya semakin berkembang, ia memutuskan menjajakan hasil karyanya. “Saya dulu ngemper di Kenjeran, mulai dari bikin sketsa saja. Ketika ada yang membeli,

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Perjuangan Imam Chudori, Pelukis Jalanan Surabaya Bertahan dengan Kecintaan pada Seni”, Klik untuk baca: https://surabaya.kompas.com/read/2025/02/07/082541178/perjuangan-imam-chudori-pelukis-jalanan-surabaya-bertahan-dengan-kecintaan.

Kompascom+ baca berita tanpa iklan: https://kmp.im/plus6
Download aplikasi: https://kmp.im/app6